Keistimewaan BEKAM ( AL - HIJAMAH ) Dari Sudut Sains
Hadith Pertama:
Diriwayatkan dalam Shohih Bukhari, Said bin Jubair berkata dari Ibnu Abbas bahawa Rasulullah SAW bersabda:
“Kesembuhan
dapat diperoleh dengan tiga cara. Pertama minum madu. Kedua, dengan
pembekaman. Ketiga, dengan besi panas, dan aku tidak menganjurkan
ummatku melakukan pengubatan dengan besi panas” (Shohih Bukhari)
Hadith Kedua:
Dari Jabir Bin Abdillah ra ia berkata, saya pernah mendengar Nabi SAW bersabda:
“Jika
ada yang terbaik pada ubat-ubatan kalian, maka itu terdapat pada
sayatan alat bekam, minuman madu, atau sundutan dengan api yang tepat
pada penyakit. Tetapi aku tidak suka berubat dengan ’kay’ ” (Shohih
Bukhari)
Hadith Ketiga:
Dalam riwayat Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud dan riwayat Baihaqi:
“Aku
tidak berjalan di hadapan sekelompok malaikat pun pada malam ketika
aku diisra’kan, kecuali mereka berkata, “Wahai Muhammad, perintahkanlah
umatmu agar berbekam!’ ” (Shohihul Jami’: 5671)
Hadith Keempat:
Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunan-nya, dari Ibnu Mas’ud yang berkata:
“Rasulullah
SAW suatu ketika bercerita tentang malam ketika beliau diisra’kan,
bahawa beliau tidak berlalu pada satu kelompok malaikat pun kecuali
mereka menyuruh beliau dengan mengatakan, ’Perintahkanlah ummatmu agar
berbekam’ ”
Ahmad
juga meriwayatkan dalam musnadnya, sabda beliau, “Ini (bekam) adalah
sebaik-baik cara pengubatan yang digunakan oleh manusia” (Al-Bashriyyin :
19237, Shohih)
Hadith Kelima:
Rasulullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya cara pengubatan paling ideal yang kalian
pergunakan adalah hijamah (bekam)” (Shahih Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan
kepada hadith-hadith di atas jelaslah kepada kita bahawa bekam
merupakan perintah daripada Nabi Muhammad SAW. Bekam juga adalah terapi
yang sangat dianjurkan oleh penduduk langit. Nasihat ini merupakan
penghormatan para malaikat sebagai sambutan atas kunjungan Nabi SAW
(orang yang dikunjungi wajib menghormati orang yang mengunjungi). Bekam
adalah nasihat emas dari para malaikat yang berbakti kepada ”penghulu
manusia” pada malam yang diberkati. Adalah sangat tidak masuk akal
sekiranya ummat islam mengabaikan kaedah pengubatan yang langsung turun
dari langit ini!
Imam Al-Ghazali berpendapat, yang dinukilkan dalam kitab Taysirul Fiqih
lil Muslimil Mu’ashir oleh Dr Yusuf Qardhawi pada hal. 235-236:
“Al-Hijamah/Bekam
adalah termasuk fardhu kifayah. Jika di suatu wilayah tidak ada
seorang yang mempelajarinya, maka semua penduduknya akan berdosa. Namun
jika ada salah seorang yang melaksanakannya serta memadai, maka
gugurlah kewajipan dari yang lain”.
Ilmu pengubatan hijamah/bekam warisan nabi ini ternyata dalam dunia
perubatan barat sudah lebih popular dibandingkan masyarakat muslim dan
lebih dikenali sebagai cupping atau istilah yang semakna dengannya. Buku
“The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of
Healing Energy In Cupping Therapeutic Method” yang di tulis oleh Kohler
D (1990) menjelaskan betapa jaringan-jaringan penghubung di dalam
tubuh manusia merupakan media fizik untuk menghantar suatu energi.
Apabila terjadi gangguan dalam jaringan tersebut, maka metabolisme
tubuh menjadi tidak seimbang dan tubuh akan merasa tidak nyaman. Bekam
merupakan salah satu cara untuk mendapat kesembuhan.
Tim Handley of the BBC ‘had conventional acupuncture and cupping therapy
for a painful shoulder. He told BBC News Online: “I had four
treatments and it really knocked it on the head. It was brilliant.
After the first time I had it I felt absolutely fantastic. The
difference was so tangible. It was wonderful.” ‘
Sebagai alternatif pengubatan, bekam merupakan kaedah yang paling tepat
ketika dunia perubatan moden tidak mampu mengatasinya. Tanpa teknologi
canggih, pembekaman pada satu poin di antara poin-poin istimewa di
sekitar tengkuk sahaja dapat menyembuhkan 72 penyakit. Sebuah buku juga
telah ditulis oleh Thomas W. Anderson (1985) yang berjudul “100
Diseases Treated by Cupping Method”, yang ternyata sesuai dengan hadith
Nabi disekitar 600M yang diriwayatkan oleh At-Thobroni:
Rasulullah bersabda, “Hendaklah kalian semua melakukan pengubatan dengan
bekam di tengah tengkuk, kerana sesungguhnya hal itu merupakan ubat
dari tujuh puluh dua penyakit”
POIN-POIN ISTIMEWA
Poin istimewa di atas setelah dilakukan penelitian ternyata merupakan
“motor points” pada perlekatan neuromuscular (neuromuscular attachment)
yang mengandungi banyak mitokondria, kaya salur darah, mengandung
tinggi mioglobin, sebahagian besar selnya menggunakan metabolisme
oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast/basophils, lymph
nodes, capillary, venule, bundle dan nerve plexus serta hujung saraf
akhir, di banding dengan bukan poin istimewa.
Callison
menyatakan: "A motor point is defined as “the most electrically
excitable area of the muscle, and represents the greatest concentration
of nerve endings”. Motor points are not exact anatomical points, but
follow a reasonable fixed pattern of locations. These points can be
identified clinically as the site where a twitch may be evoked in
response to minimal electrical stimulation without producing contraction
elsewhere in the muscle. Motor points are located on the skin over the
muscle and correspond approximately to the level at which the nerve
enters the muscle belly. This area is known as the neuromuscular
junction or zone of innervation."
Komunikasi Antara-Sel dalam Sistem Imun
Menurut pandangan Psikoneuroimmunologi, sistem imun tidak berdiri
sendiri tetapi dipengaruhi oleh sistem lain, yaitu sistem saraf dan
sistem endokrin. Pengaruh ini terlaksana melalui hantaran signal
antar-sel (intercell-signalling) sehingga menghasilkan komunikasi
antar-sel (cell-communication). Albert membezakan empat cara komunikasi
antar sel:
Komunikasi melalui molekul signal
1. Komunikasi melalui molekul terpapar membran
2. Komunikasi melalui hubungan celah (gap junction)
3. Komunikasi melalui molekul signal masih dapat dibahagi lagi bergantung pada letak sel sasaran
PENGARUH BEKAM TERHADAP RENSPONS KETAHANAN TUBUH
Mereka membuktikan apabila melakukan pembekaman pada satu poin, maka di
kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya
akan terjadi kerusakan dari sel mast/basofil dan lain-lain. Akibat
kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin,
histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat
lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi
(pengembangan) kapiler dan arteriol serta flare reaction pada daerah
yang di bekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh
dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadi perbaikan
microcirculation salur darah. Akibatnya timbul kesan relaksasi
otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurun tekanan
darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya
corticotrophin releasing factor (CRF), serta releaseing factors lainnya
seperti adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya
ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai
kesan penyembuhan peradangan serta menstabilkan permeabiliti sel.
Sedangkan golongan histamine yang ditimbulkannya mempunyai manfaat dalam
proses reparasi (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu
pembentukan reticulo endothelial cell (REC), yang akan meninggikan daya
resistensi (daya tahan) dan imunisasi (kekebalan tubuh). Sistem imun
ini terjadi melalui pembentukan interleukin (IL) dari sel kerana faktor
neural, peningkatan jumlah sel T kerana peningkatan enkephalin dan
endorphin yang merupakan mediator antara susunan saraf pusat dan sistem
imun, subsansi P yang mempunyai fungsi parasimpatis dan sistem imun,
serta peranan kelenjar pituitary dan hypothalamus anterior yang
memproduksi CRF.
Penelitian lainnya menunjukkan bahawa pembekaman di kulit akan
menstimulasi kuat saraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu
posterior medulla spinalis melalui saraf A-delta dan C, serta tractus
spino thalamicus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin.
Sedangkan bahagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui serabut
aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi
nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi salur darah kulit dan peningkatan
kerja jantung.
Pada sistem endokrin terjadi pengaruh pada sistem sentral melalui
hypothalamus dan pituitary sehingga menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, ADM.
Sedangkan melalui sistem periferi langsung berefek pada organ untuk
menghasilkan hormon-hormon insulin, thyroxin, adrenalin, corticotrophin,
estrogen, progesterone, testosterone. Hormon-hormon inilah yang
bekerja di tempat jauh dari titik yang di bekam untuk tujuan
penyembuhan segala penyakit.
Ustaz Dr Ali Muhammad Muthowi, beliau adalah Dekan Pertama Fakulti
Perubatan Al-Azhar dan Pakar Radiologi dan Tumor mengatakan tentang
hijamah/bekam:
“Hijamah
merupakan pengubatan yang popular dan banyak digunakan di Mesir hingga
akhir-akhir ini. Ia memiliki landasan ilmiah yang cukup dikenal iaitu
bahawa organ-organ dalam tubuh berhubungan dengan bagian-bagian
tertentu pada kulit manusia di titik masuk saraf yang menyalurkan
makanan kepada organ-organ tersebut di saraf tulang belakang. Dengan
adanya hubungan ini, maka dengan rangsangan apapun yang di arahkan pada
kulit mana pun pada bagian tubuh ini, akan mempengaruhi organ-organ
internal yang berhubungan dengan kulit ini. Teori ini sama dengan yang
digunakan untuk pengubatan jarum akupuntur China untuk mengubati
penyakit-penyakit.”
Caroline Rea menyatakan mengenai terapi acupuncture:
“People
often use acupuncture to relieve pain. Western medical researchers who
have studied acupuncture believe that it may reduce pain through body
chemicals that have calming effects (opioid peptides), or by affecting
glands (such as the hypothalamus) that produce substances the body
uses.”
Seorang peneliti Jerman pula menyatakan:
“Sungguh, bekam mampu memberikan hasil sepuluh kali ganda dibandingkan pengubatan dengan metod tusuk jarum China (Acupuncture)”
Dr Amir Muhammad Sholih (Pensyarah Undangan di Universiti Chichago,
peraih penghargaan di Amerika di bidang pengubatan natural dan anggota
Organisasi Alternative Medicine di Amerika) mengatakan:
“Pengubatan
dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum-kurikulum perubatan di
Amerika. Mereka yang menjalankan pengubatan dengan bekam boleh
menggunakan peta titik-titik saraf di tubuh yang biasa digunakan oleh
pelaku pengubatan tusuk jarum (acupuncture) untuk mengubati penyakit
yang sama. Tetapi dalam acupuncture, yang dihasilkan hanyalah rangsangan
terhadap titik saraf, sedangkan dalam bekam, selain dihasilkan
rangsangan pada titik saraf, juga terjadi pergerakan aliran darah dan
rangsangan terhadap organ kekebalan tubuh.”
(Artikel di Majalah berbahasa arab Al-Ahrom. Eds 218, Mei 2001M)
Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah dalam Thibbun Nabawi, bahwa pengubatan
bekam harus dilakukan secara bersamaan dan terpadu dengan pemakaian
bahan-bahan alami seperti madu, habbatussauda, herba yang bersesuaian
disertai zikir mahupun doa di setiap waktu dan setiap melakukan
aktiviti. Diikuti doa-doa ruqyah syar’iyyah, mengamalkan islam secara
nyata sebagai alternative untuk memperbaiki respons emosional positif
dan mengefektifkan coping.
Cawan Bekam
KESIMPULAN
Orang barat mulai mengadakan pelbagai riset dan penelitian tentang
pengubatan alternatif (thibbun nabawi) dengan hasil yang melampaui semua
perkiraan, sementara kita masih menyembunyikan kepala di dalam pasir.
Dunia sains perubatan moden menjadi ’tercengang’ dengan model
pengubatan bekam kerana terbukti memiliki daya penyembuh segala
penyakit bahkan yang tergolong dalam penyakit acute seperti penyakit
jantung, ginjal, peparu, diabetes, tumor, stroke dan sebagainya. Usaha
penulis ini ternyata masih memerlukan orang lain yang akan
menyempurnakan kekurangannya dan meluruskan kesalahannya.
Justeru wahai Para Ilmuan yang terhormat! jika kita ingin membicarakan
bekam sebagai salah satu cabang thibbun nabawi maka harus ada amanah dan
tanggungjawab untuk melakukan perbandingan yang saksama antara
perubatan moden dan alternatif sehingga kita memiliki landasan ilmiah
yang kukuh. Apabila Quran & Sunnah difahami dan dihayati secara
jelas maka iman umat islam dapat meningkat sekali gus mencapai
kecemerlangan. Mudah-mudahan umat ini memahami bahawa dengan mengamalkan
dan menegakkan keseluruhan syariat Allah SWT di muka bumi adalah
kewajipan bertujuan mengaktualisasikan keislaman kita.
“Sesungguhnya pada Rasulullah SAW contoh teladan yang baik untuk kamu
jadikan ikutan, bagi sesiapa mengharapkan keredaan Allah dan balasan
baik pada hari akhirat, dan dia dalam keadaan baik mengingati Allah.”
(Surah Al-Ahzaab, ayat 21)
Sesungguhnya orang yang beriman itu ialah orang yang apabila disebutkan
Allah akan gementar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya
(ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan)
mereka bertawakal. ( Surah an-Anfal : Ayat 2 )
Wallahua'lam
TENANG KETIKA BERBEKAM
Satu
perkara penting yang harus diberi perhatian sebelum berbekam ialah
bertenang. Maksudnya, orang yang hendak dibekam mestilah dalam keadaan
tenang. Sebagai jurubekam, soal ini wajar sekali diambil berat.
Jurubekam hendaklah berusaha dengan teknik tersendiri untuk menenangkan
perasaan dan fikiran orang yang bakal dibekam. Lazimnya, bagi orang yang
pertama kali mendapatkan rawatan bekam akan merasa risau atau
berdebar-debar. Denyutan jantungnya juga agak laju akibat debaran.
Bagi orang yang pertama kali, perasaannya
agak gusar atau tidak begitu stabil. Berbagai-bagai masuk dalam
pemikirannya. Beliau memikirkan perkara-perkara negatif seperti sakit,
pedih, hirisan pisau, atau tusukan jarum, darah mengalir, darah kental
dan pelbagai lagi. Hal ini biasanya tidak berlaku lagi pada
pembekaman-pembekaman selepas itu. Ini kerana, ia telah melaluinya
secara langsung. Ini kerana, ia kini tahu bahawa rupanya berbekam ini
tidak menyakitkan, tidak meninggalkan kesan atau luka khususnya apabila
jarum atau lanset digunakan bagi melukakan kulit.
Berdasarkan pengalaman ERAKITA membekam
sejak tahun 2000 lalu, membekam seseorang ketika keadaanya belum begitu
tenang wajar dielakkan. Tidak kira orang yang dibekam itu masih muda
atau tua, kurus atau gemuk, badan biasa atau gagah. Apa yang penting
ialah hatinya tenang dan tidak perlu terlalu risau atau takut untuk
menghadapi bekam.
Lazimnya, jika orang tersebut dibekam
dalam keadaan ia masih risau atau tak tenang, ia akan mengadu merasa
“pening”. Ketika itu, tubuhnya kelihatan agak pucat. Dalam keadaan itu,
jurubekam harus segera menanggalkan cawan bekam dari kulit. Tanggalkan
kesemuanya dan bersihkan darah di kulit jika ada. Selepas itu, tiarapkan
di lantai atau di katil. Rehatkan tubuh badannya dan jika perlu, beri
ia air mineral atau jika dapat, air yang bercampur gula sedikit. Kaedah
ini amat berkesan untuk mengembalikan kesegaran tubuh badannya.
Dalam beberapa minit, sekitar 10 minit-20
minit, tubuh badannya akan segar semula. Tanya samada ia bersedia untuk
dibekam. Jika ia bersedia, teruskan membekam di bahagian tertentu
dengan kadar bilangan cawan yang minima. Jika perlu, gunakan cawan yang
agak sederhana saiznya. Berilah ia rangsangan dan motivasi agar ia lebih
tenang dan yakin bahawa proses bekam adalah proses yang mudah, tidak
menyakitkan dan selamat.
Inshaa Allah, dengan cara ini, proses
pembekaman akan menjadi teratur dan cantik. Lazimnya, orang yang dibekam
akan akan datang semula beberapa minggu kemudian untuk mendapatkan
rawatan bekam yang seterusnya. Ini kerana, beliau telah “MENIKMATI UBAT
LUARBIASA’ secara semulajadi pada tubuhnya.
Selamat mencuba
RAWATAN 1000 KALI LEBIH MUJARAB DARI UBAT HOSPITAL?
Selepas
solat Maghrib, ERAKITA menerima satu SMS dari seorang sahabat. Beliau
adalah Ustaz Hamidun Abdul Rahim dari Kg Bayangan Keningau. Satu ketika
dulu, beliau adalah satu universiti dengan ERAKITA di UIA di era
1990-an. Kini beliau bertugas sebagai seorang pendidik di SMK Gunsanad
Keningau. SMS beliau begitu menarik perhatian ERAKITA. Mengapa? Ini
kerana, bunyinya seperti berikut:
“Alhamdulillah.. Rawatan yang 1000 kali
lebih mujarab dari ubat di hospital. Sebelum ini, hal kecilpun bikin
saya mudah tertekan.. Alhamdulillah, sekarang fikiran saya lebih
cemerlang. Jazakallah khairan kathiro”
Inilah luahan rasa beliau 6 jam selepas
menerima rawatan bekam. Sesi bekaman dilakukan pada 9 Jun 2011. ERAKITA
hanya melakukan bekaman di dua lokasi utama iaitu bahagian atas kepala
dan tengkuk beliau. Bekaman darah diulangi sebanyak 4 kali di bahagian
kepala dan 2 kali di bahagian tengkuk. Ketika bekaman kali kedua
dilakukan di bahagian kepalanya, beliau mengakui amat selesa dan dapat
merasakan betapa ringannya kepala beliau. Beliau menyatakan bahawa
beliau tidak pernah merasa lega sepertimana yang dia alami ketika itu.
Gumpalan darah pekat, hitam legam dan
berketul-ketul berjaya dikeluarkan dari kepala. Bekaman yang dilakukan
di bahagian kepala memerlukan kemahiran jurubekam kerana kawasan ini
amat sensatif. Kulitnya tipis dan tarikan angin melalui gelas bekam
harus berpada-pada. Tidak boleh terlalu kuat. Orang yang dibekam wajar
ditanya apakah ia terasa selesa atau cengkaman gelas bekam terlalu
ketat. Jika ketat, cengkaman gelas harus dikurangkan.
Keseluruhannya, sesi rawatan bekam pagi
itu berjalan lancar. Ia tidak memerlukan masa yang panjang. Bekaman pula
tidak semestinya menggunakan banyak gelas bekam atau banyak lokasi yang
dibekam. Memadailah dengan beberapa point sahaja. Bekaman darah boleh
dilakukan secara berlulang-ulang antara 3-5 kali di lokasi yang sama
menurut keperluan dan kesediaan orang yang dibekam.
Alhamdulillah, bekaman berjaya
menghasilkan keputusan yang menakjubkan. Ustaz Hamidun merasa begitu
lega dan bersyukur kerana derita bertahun-tahun yang dialaminya terutama
di bahagian kepala kini menemui jalan penyelesainnya biarpun hanya
beberapa jam selepas bekaman dilakukan.
ERAKITA mendoakan agar Ustaz Hamidun
diberi kesembuhan total dari sakit yang dialaminya selama ini hasil dari
rawatan Bekam, suatu kaedah rawatan hebat dan menakjubkan melalui
sunnah Rasulullah s.a.w.
TEKANAN DARAH JADI NORMAL DAN STABIL
Siapa
yang pernah berbekam lazimnya akan merasakan satu kepuasan dan kelegaan
tubuh. Kesannya dapat dinikmati dalam kadar yang singkat. Tahun lepas,
ERAKITA pernah membekam ayah mertua ERAKITA di bahagian kepala. Cuma
hanya satu point sahaja. Darah kotor yang kental dan berwarna hitam
legam dikeluarkan dari point yang sama. Ia dilakukan sebanyak 2 kali.
Keesokan harinya, beliau pergi ke klinik
Dr Muhammad di Pekan Petagas Kota Kinabalu. Dr tersebut merupakan
kenalan lama beliau. Di sanalah beliau dan keluarga selalu mendapatkan
rawatan kesihatan. Sejak beberapa tahun lampau, beliau mendapat penyakit
Darah Tinggi.
Setelah diperiksa tekanan darah, didapati
bahawa tekanan darah beliau berada dalam keadaan yang normal dan
memuaskan. Namun beliau tidak memberitahu Dr berkenaan bahawa beliau
telah melakukan bekam darah sehari sebelumnya.
Kejadian ini hanya diberitahu oleh beliau
kepada ERAKITA setelah beberapa hari berlalu. Beliau mengakui bahawa
rawatan bekam darah amat mujarab dan melegakan. Kepala terasa ringan dan
tekanan darah menjadi lebih stabil. Kini beliau merupakan antara
penggemar setia kepada mendapatkan rawatan bekam.
Maha suci Allah yang telah mengurniakan nikmat yang tak ternilai ini.