Translate

Asal kejadian jurnal@blog ini...

Asal kejadian isipati jurnal@blog ini adalah dari http://idanradzi.easyjournal.com tetapi nak jadi ceritera server sana asyik terhalang untuk diakses. Kini 2012 telah padam server Easyjournal ini.

Aku hanya sempat memindahkan sedikit sahaja data ke situs cermin ini. Alahai sedih amat.

Situs ini lebih kepada keterbukaan dalam soal Politik, usah dilabelkan situs haluan kiri atau pro parti mana pun. Pemilik asalnya adalah seorang Penyair nan lebih suka mendalami jiwa rakyat marhaen.

Bantu

Memaparkan catatan dengan label Santai. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Santai. Papar semua catatan

Khamis, 30 Mac 2017

Kembara Asing 666 vi







Udah jatuh ditimpa tangga.

Kenapa aku berani memandu Almera tanpa kunci... udah pernah berlaku sebelum ini. Masa itu kompeni kedekut Sime Darby tak pelawa pun pasangan stafnya jika buat makan malam di hotel Putrajaya. Tak ingat nama hotelnya. Hanya Mila sahaja yang diundang pasangan tak boleh sertai. Masa itulah aku terkena memandu Almera tanpa kunci. Kes yang sama bila Mila yang masuk dulu ke kereta aku tak perasan pun aku tak bawa kunci pendua. Sampai lokasi Mila salam main keluar sahaja. Masa itu aku redah sepanjang jalan raya bulatan terbesar di dunia Putrajaya. Patah balik ambil kunci dari Mila.

Tak macam Island & Peninsular Group Sdn. Berhad (I & P) kompeni lama Mila berkerja dengan Kak Rosmah isteri Abg Najib. I & P ini memang pemurah, bukan sahaja pasangan stafnya sering diundang sama jika ada majlis makan malam; jika buat Hari Keluarga siap belanja tidur di Genting pasangan juga anak-anak. Banyak hotel & resort keluargaku sempat bersantai bawah bajet I & P.

Siingat aku cuma ada sekali Sime Darby buat hari keluarga di tengah estet kelapa sawit di Pulau Carey. Udah kira zaman purbakala. Sekarang langsung tak mandang. Begitulah resam dunia lagi kompeni tu membesar lagilah kedekut. Teramat kedekut. Hanya VVIP kompeni sahaja kaya-raya. Aku sering menjadi pemandu sahaja jika ada jua majlis yang Sime Darby buat. Kecuali masa Mila uruskan Pelajar Progrem Best tajaan Sime Darby. Dapatlah tidur di rumah agam di estet Tangkak sana. Sempatlah mengintai Puteri Gunung Ledang bersiram.

Kes Almera berhantu tadi... syukurlah tak jadi apa sampailah aku di Jenaris dengan penuh segala witir & ratibnya. Mahu tak risau... jikalah sangkut di Elite atau SKVE bagaimanalah nak minta pertolongan. Pasti Afiz jadi mangsa ambil kunci pendua di Jenaris. Takkan nak ganggu Mila sedang berseminar atas arahan Kak Rosmah orang kuat Permata itu.

Aku kena jemput Mila sebelum jam 1:00 tengah hari. Adalah beberapa jam untuk aku menulis di FB atau blog. Paling lewat jam 12:30 tengah hari aku kena bertolak ke Sungai Jelok untuk jemput Afiz & keluarga.

Cuaca memang amat panas. Aku punyai hobi mandi tak berlap. Suka jika keluar dari bilik air dengan basah lenjun. Sejuk air di badan amat nyaman rasanya. Tak kisah T shirt basah. Main pakai sahaja pakaian setelah mandi. Basah kan boleh kering di badan.

Dalam aku kelam-kabut nak kejar masa. Kedebom! aku terjatuh di jubin anjung rumahku. Siap bangku antik dari China tumbang sempat aku tangkap nak timpa tubuhku. Memanglah sakit bila terjatuh tak sengaja ini. Jubin tumpah air mandi memanglah licin. Malaikat 44 lindungiku dengan izin Ilahi. Bayangkan jika terhantuk atau bangku antik ketuk timpa kepala. Impian nak bercuti ke Jengka dengan Afiz & keluarga pastinya tinggal impian. Kena tukar hobi mandi tak berlap ini. Padan muka aku.

Sian Afiz@Along lama menanti; nasiblah Qasrina & Qhalif tak meragam. Aku menuju tenang ke Shah Alam perlu sampai sebelum jam 1:00 tengah hari. Katanya majlis habis sekitar 12:30 tengah hari. Makan takkanlah sampai sejam.

Aku tiba tepat pada waktunya. Tapi nampak sunyi peserta seminar mungkin masih di dewan. Lalu aku cari taman mainan di sekitar taman perumahan Seksyen 19 itu. Bawa cucu main di taman takut mereka bosan meragam. Tengah hari buta. Sambil tul aku suruh Husna@Mie wsapp atau SMS mentuanya.

Ayooyoo udah jam 2:15 petang masih tak keluar dari Dewan Makan ibunya Mila ni. Jengka teramatlah jauh lagi.

- bersambung

Selasa, 18 Oktober 2016

Kembara Asing 666 ii.





Pakej sudah ada; kunjungan pertama & kedua sy ke sini pun amat menarik & meriah. Sayangya bila promosi udah sy uar-uarkan. Malahan booking dot com sentiasa membantu. Ramai meminati mahu ke sini. Tetiba buat kali ketiga sy ke sana. Udah ada perubahan yang menghampakan. Merosakkan percutian, menghampakan pengunjung.

Di mana silapnya, kenapa tidak kembali ke suasana asal. Sayang amat bagaikan pengurusan kini mahukan tempat ini TUTUP. Jadi penginapan terbiar & lesu. Padahal ianya boleh diindahkan suasana nan sebenar nan sudah indah.

Nanti sy buat ulasan peribadi kut ini dapat membantu menarik lebih ramai pengunjung... mana yang lebih menarik & mana yang kurang jika ke Felda Residence Tekam ini.

- bersambung!.

Jumaat, 16 Oktober 2015

Gambar Tentang Desain Rumah Mewah Klasik

Dipublikasikan pada tanggal 16 October, 2015

Desain Rumah Mewah Klasik

– Ratusan, jutaan, ribuan bahkan tak terhingga saya haturkan untuk Anda tentang tempat tinggal. Semua tertera sangat banyak dan sesuai dengan kategori yang Anda maksudkan.

Silahkan mendownload atau mengambil gambar sesuai yang di inginkan. Saya menyediakan gambar berdasarkan info yang REAL dan gambar yang ada di sini semua besar dan tidak pecah. Check.

Gambar Pagar Rumah Mewah Minimalis | Blog Interior Rumah Minimalis



Rumah Mewah Indonesia




Desain Rumah Minimalis Terbaru 2015



Membangun Rumah Sehat – Sirkulasi Udara Ruangan


Bingung? atau Anda kurang, mengerti? Silahkan pelajari lebih dalam mengenai web saya ini melalui media label, dan sesuai kategori, atau bisa juga Anda tuliskan pada search box saya. Terimakasih atas perhatian postingan saya tentang Desain Rumah Mewah Klasik

Khamis, 26 Februari 2015

Raja Ampat Island is Last Paradise on Earth

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
Jika anda punya keinginan mengunjungi tempat terindah dan paling berkesan sepanjang hidup ! Kepulauan Raja Ampat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua, Indonesia adalah salah satunya yang harus anda kunjungi. Raja Ampat adalah tempat Fantastis yang disiapkan untuk anda yang menginginkan pengalaman Fantastis lengkap dengan wisata Alam, Selam, Satwa Langka, Kuliner, Seni Budaya, Seni Kerajinan dan Desa wisata.
Asal mula nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu. Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan menerapkan sistem adat Maluku. Dalam sistem ini, masyarakat sekumpulan manusia. Tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Semenjak berdirinya lima kesultanan muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bahagian klaim Hindia-Belanda.
Raja Ampat sangat kaya dengan Keanekaragaman hayati bawah laut. Terdapat 603 jenis Terumbu Karang keras (jumlah ini merupakan 75% dari jumlah Terumbu karang yang ada di dunia), memiliki kekayaan 1397 jenis ikan (ibukota untuk ikan di dunia). Selain ikan, di perairan laut di kepulauan Raja Ampat terdapat pula 60 jenis udang karang, 699 jenis haiwan lunak (jenis moluska) yang terdiri atas 530 siput-siputan (Gastropoda), 159 kerangkerangan (bivalva), 2 Scaphopoda, 5 cumi-cumian (Cephalopoda), dan 3 Chiton. Kekayaan hayati bawah laut seperti inilah yang sangat diminati para Scuba Diving di dunia.
Sebagai Surga untuk Satwa Langka, Kepulauan Raja Ampat juga memiliki beragam habitat Satwa Liar yang di lindungi dalam wilayah 4 Cagar Alam di Kabupaten Raja Ampat. Terdapat Burung Langka seperti burung kakatua putih jambul kuning (Cacatua galerita), raja udang hutan (Halcyon macleayii), julang irian (Aceros plicatus), kakatua raja (Probosciger aterrimus), bayan (Eclectus roratus), nuri merah kepala hitam (Lorius lory), mambruk viktoria (Goura victoria), kasuari, cendrawasih (Paradisaea sp.), dan maleo (Magrocephalus maleo).
Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan waktu dan biaya cukup besar. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta ke Sorong via Menado selama 6 jam penerbangan. Dari Sorong –kota yang cukup besar dan fasilitas lumayan lengkap- untuk menjelajahi Raja Ampat pilihannya ada dua, ikut tur dengan perahu pinisi atau tinggal di resor Papua Diving. Sekalipun kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi pelancong bukan penyelam karena juga memiliki pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah, gugusan pulau-pulau karst nan mempesona dan flora-fauna unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek.
Untuk menjaga kelestarian bawah laut Kepulauan Raja Ampat, usaha-usaha konservasi sangat diperlukan di daerah ini. Ada dua lembaga internasional yang konsen terhadap kelestarian sumber daya alam Raja Ampat, yaitu CI (Conservation International) dan TNC (The Nature Conservancy). Pemerintah sendiri telah menetapkan laut sekitar Waigeo Selatan, yang meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam, Mansuar, kelompok Yeben dan kelompok Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka Margasatwa Laut. Menurut SK Menhut No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini mencapai 60.000 hektare.
Cantiknya potongan paradise yang di berikan oleh Allah SWT kepada Indonesia.

Isnin, 24 Jun 2013

Lotong

senja kian meniti hari... siang esok nanti.. perut si lotong nan kosong ini belum tentu akan berisi... hutan batu telah pun memusnahkan pohon buahan buat si lotong ini...

Lotong jenis ini boleh didapati di Bukit Melawati Kuala Selangor.
 

Sabtu, 17 September 2011

Cameron Highland



Lama tak tidur di Cameron; bila nak pergi ni;
Tempat makan best di Cameron Highlands

Bagi yang mencari hidangan makan yang sedap ,murah dan berpatutan harganya silalah ke restoran atau kedai makan Pak Nik Ikan Bakar dan Tomyam.

Bukan tomyam yang ader kat sini makanan western food pon ada kat sini! Eat!eat!

Jadi bagi sesiapa yang inginkan makan malam yang panas dan menyelerakan, pastikan anda ke Pak Nik Ikan Bakar dan Tomyam, Brinchang, Cameron Highland.

Lokasi: Belakang Hotel Green Garden, Brinchang


Sebenarnya terdapat juga kedai-kedai dan gerai-gerai makan lain di Cameron HIghland macam dekat Ringlet dan Tanah Rata tetapi yang satu ni aku rasakan agak ‘happening’ sikit berbanding dengan lain-lain gerai.

Tapi kalau anda nak cari yang first class restaurant memang tempatnya kat hotel lah macam kat hotel Ye Old Smoke House, Cameron Highlands Resort, Heritage Hotel dan macam-macam lagi.

Yang bagusnya: makan kat sini memang bagus sebab makanan yang panas dimakan dalam suasana malam yang dingin. Kalau minum air panas memang berasap mulut dibuatnya. Bukannya berasap sebab terlalu panas tapi sebab air panas yang jadi wap tu berlawan dengan udara yang dingin kat Cameron ni.

Tips cari makan : Malam tu aku pusing-pusing sekitar Brinchang dengan Tanah Rata jalan-jalan cari makan gitu, tapi kebanyakan kedai dan gerai makan dah mula siap-siap nak tutup jam 8 lebih kat sini. Alhamdulillah terjumpa dengan kedai Pak Nik ni yang buka sampai larut malam. Jadi sesiapa yang keluar lambat gerai-gerai dah tutup , datanglah ke sini gerai Pak Nik!

Selain tu Starbuck Cameron Highlands pun buka juga tapi sampai pukul 2 pagi je…

Ahad, 19 April 2009

Hati damai di hujung tanjung (Delima Merkah)


Oleh Syah Rul Aswari Abdullah
srul@hmetro.com.my

DILINGKUNGI hutan paya pantai jauh di hujung tanjung membuatkan tetamu kadangkala terlupa, PNB Ilham Resort (PIR) terletak hanya beberapa kilometer dari hiruk-pikuk kesibukan di pantai Teluk Kemang, Port Dickson.

Malah, lokasinya diapit kehijauan alam memberikan kelebihan apabila puluhan ribu burung penghijrah yang dalam perjalanan pulang ke Jepun dan Siberia, merentasi kawasan ini antara Februari dan Mei, setiap tahun.

Dari balkoni blok penginapan yang sarat dengan seni ukiran tradisi Melayu, pengunjung dihidangkan pemandangan indah Lagun Biru atau Blue Lagoon.

"Selepas tsunami pada 2004, terumbu karang di kawasan ini dikatakan semakin berkembang. Kini, banyak bot membawa pelancong Taiwan ke pantai ini untuk snorkeling dan latihan selam skuba," kata Pengurus Residen PIR, Ismail Hisham Ahmad Zambri.

Menurutnya, latar semula jadi Hutan Rekreasi Tanjung Tuan turut menyimpan seribu macam tarikan yang boleh dilihat sekiranya anda mengikuti acara 'nature walk' atau 'marine walk' yang boleh diatur berdasarkan permintaan.

"Pendakian ke Rumah Api Tanjung Tuan membolehkan pengunjung mengenali pokok hutan seperti Ara, Seraya dan Meranti.

"Salah satu denai membawa anda melihat bekas tapak kaki Hang Tuah," katanya.

Menariknya, dari rumah api tertua negara yang dibina Belanda pada 1817 ini, pengunjung dapat melihat pemandangan sebahagian besar Port Dickson dan Sumatera.

Bawa juga teropong jika mahu menyaksikan kelibat penyu atau buaya air masin.

"Malam Sabtu dan sepanjang cuti persekolahan, kami membuka gerai di gazebo menawarkan masakan panas serendah RM6. Wakaf kayu berdepan pantai boleh digunakan untuk aktiviti barbeku dengan bayaran berpatutan," katanya.

INFO

Ada 54 apartmen yang sesuai untuk destinasi percutian keluarga.

Memiliki dewan konvensyen tepi pantai terbesar dengan kapasiti 1,000 tetamu.

Pasar malam Batu 4, pakej kelip-kelip Sungai Linggi dan mengunjungi Ostrich Park atau melawat Kota Lukut dan Muzium Tentera.

Nikmati keenakan Asam Pedas Melaka Ikan Tenggiri dan Masak Lemak Cili Padi Burung Puyuh Salai hasil kepakaran Chef Eksekutif PIR, Mokhzani Aris Abu Hassan.

HOTEL

PNB Ilham Resort
Batu 10, Tanjung Biru,
71050, Port Dickson,
Negeri Sembilan

E-mel: sales@ilhamresort.com

Jumaat, 10 April 2009

Warisan 2 (Singgahsana)


Anonymous
Tanah ku melayu
Posted on 10.4.2009 10:59 AM

Jangan bicara lagi rezab Melayu. Tidak ada bezanya dgn tanah saudagar. Semuanya boleh terlepas ke lain bangsa. Jgn di ratib lagi Tanah Melayu, nama Melayu shj di geran tetapi di atas kertas kontrak nama lain bangsa. Miliknya melayu hasil dipungut lain bangsa. Gara gara mau kaya segera. Jng lagi bicara soal ketuanan Melayu, kalau Tanah Melayu digadai dan dijual ke lain bangsa. Semua Tanah Melayu dah dikubangi mereka. Akhirnya nanti pemimpin Melayu akan memimpin di sebuah negara yg mejoritinya Melayu tapi tanahnya semua dimiliki lain bangsa. Mahu kah kita. Jika tidak jgn jual tanah ke lain bangsa. Mari kita beli semula tanah yg terlepas ke lain bangsa.

YB
Seri Iskandar


YB (Dalam hati aku menyebut nama.. sebenar) Aku tengah keliru amat kini, tanah yang telah terlepas itu sekitar lima ekar lebih, sah telah milik orang luar. Bukan orang tempatan atau Bumiputra. Sedangkan sekitar 15 tahun aku kena belanja sekitar RM5,000. Aku pula bukan berduit sangat.

Aku tebus sekitar lima geran & dua geran lagi berjumlah belasan ekar pun kira korek habis duit keluarga. Habis duit ganjaran pencen takkan nak perabis & tebus semua itu. Tak ada siapa nak bantu apatah laginya ianya tanah pusaka. Nama bertindih-tindih di dalam geran. Bagaimana pun aku akan usahakan juga. Ada beberapa geran lagi yang aku rasa masih boleh diselamatkan olah akta & lanun yang menindas bangsa sendiri.

Memang YB, Mila kerja di Sime Darby tahu semua pemilik estet kelapa sawit kita. Payah nak jumpa nama Melayu, cuma pegang sahamnya orang kita kroni yang memang sudah kaya raya. Perkara ini perlu dirombak segera. Kita rakyat marhaen sekadar dapat bersuara, mereka pula ada kuasa akta tanah & duit. Memang penyudahnya kita bangsa Melayu jadi bangsa Kiamat. Kiamat tak dapat apa. Maka itu jika ada kesedaran, anak muda yang merantau; ingat-ingatlah kampung halaman. Banyak sangat aku lihat di kampung-kampung tanah terbiar & lanun bagaikan juling mata mahu merampasnya. Kita kena jaga hak kita biarlah kita berbalah sesama keluarga; tak apa air ditetak takkan putus; jangan sampai orang luar ambik tanah harta kita.

Agar ada saudara maraku yang terbaca jurnal ini dapat membantu & berfikir bersama.

Di kampung aku baru baru ini ada projek mega; usahakan tanah terbiar; tapi pra syaratnya amatlah pelik; Tak baik sebut kerajaan mana. Maka itu aku tak mahu berkompromi. Mereka main duit YB, hinggakan organisasi kerajaan pun berkompromi. Dalam syarat borang di RISDA aku baca lain tetapi dalam kontrak projek mega itu lain. Kata kakak aku yang baru melawat kampung, tanah yang diterang & tebas itu telah kembali semak. Inilah nasib orang kampung kita yang tek berduit. Dimainkan oleh kroni bangsawan & hartawan ini. Apa yang kita boleh buat YB.

Sila Klik sini kampung halamanku. Tapi banyak tempat menarik si MakSaleh Jambang telah padamkan.
Tanah yang aku ingin majukan sendiri..

Tasik Azim di mana kami rajin memancing, sayang tanah ini khabarnya milik Datuk or Dato' orang luar kampung kami. Menurut Tok Ketua Kampung mereka dapat puluhan ekar & mahu buat kilang simen di sini.

Anonymous
Ikan Temakang Paya
Posted on 10.4.2009 12:33 AM

Puak2 kita,
1. Kena selalu beringat, perkara yang sangat asas, iaitu hubungan kita dengan tanah tersebut jangan diputuskan hubungan.

2. Apabila sampai waktu kena berusaha untuk settlekan cukai. Hanya ini saja cara hubungan kita dengan tanah tersebut. Barangkali untuk kita usahakan tanah tersebut tentu sikit sukar kerana atas sebab masing2 spt tinggal jauh, sibuk mencari rezeki di tempat lain, modal dan macam2 lagi.

3. Hubungan inilah yang kena dijaga . Walaupun tanah tersebut menjadi hutan banat tetapi tidak menjadi apa kerana hubungan kita dan tanah telah disettlekan.

Memang Betul apa yang Ikan Temakang Paya katakan. Silapnya kita lantaran memberikan ruang pemerintah kita menggunakan akta yang mereka pinda itu. Denda lewat bayarnya amatlah tinggi. Aku pernah berbual masalah ini dengan Wan Limah di kampungku, dia terpaksa bergadai bergolok untuk menebus tapak rumah sendiri. Lantaran terleka. Mungkin bukan silap dia. Masalah yang aku bangkitkan sebelum ini. Dedulu tahun 1920an semua tanah kampungku itu bergeran besar, lamsum banyak lot rumah, ada yang sampai puluhan rumah dalam satu geran. Bila ketuanya sebagai contoh arwah Apak; Mat Sesh yang dulunya rajin guna duit sendiri & kemudian kutip dari setiap rumah; apabila arwah Apak tiada; maka orang kampung ambil tak kisah sahaja. Ini yang jadi tanah boleh tergadai.

Kerajaan negeri seharusnya berlaku adil, memecahkan geran besar ini ke lot masing-masing. Janganlah gunakan upahan tinggi; Aku rasa Ketua Kampung berperanan dari peringkat awal dalam pecahan lot ini. Jika seorang individu seperti aku yang redah Pejabat Tanah sendirian macam tahun lalu. Mulalah orang Pejabat Tanah Kampar itu bermain perbagai sendawara. Bila nak jumpa bos besar (tak pasti apakah Pegawai Daerah bos besar mereka.. lupa ekh!) nak minta bayar beransur, katanya bermesyuarat. Tanya pembantunya naksenang-senang nak kasi notis pula tiga bulan; kemudian mereka nak guna akta tanah perbagai untuk rampas tanah kita. Lelong. Nak tukar alamat bil pun susah bangat. Bila nak bayar melalui internet katanya tak boleh pula sebab banyak bil banyak bertunggak.

Habis tu takkan nak ke alamatkan bil itu ke rumah kosong arwah Apak. Nak hantu tolong sampaikan kepada kami.

Yang kelakarnya, aku suruh tak payahlah tulis di alamat tu nama arwah Apak yang meninggal. Kot sesat lagi bil itu. Mana tahu kot di taman saya duduk ada lagi nama Mohd Radzi; tak perlu DA perbagai (Di alamat) Huh! masih nak tuliskan juga. Padahal dah cukuplah di bil itu ada nombor geran perbagai sebagai sah itu milik keluarga kami. Masih bertegas juga kerani perempuan mahu cara dia; kita risau tak terima bil lagi.. Beberapa minggu sebelum itu saya berurusan dengan kerani lelaki senang amat berunding. Kerani lelaki ini yang jujur siap suruh saya merayu agar boleh bayar beransur. memang dia hulurkan borang untuk rayuan bayaran beransur. Huh! Denda sahaja telah beribu RM. Tanah kita macam hak mereka jadinya.

Yang aku mushkilkan jika mereka telah guna komputer. Takkan tak boleh dikesan semua tanah milik arwah Apak. Rasanya jika klik nombor kad pengenalan pun akan dapat dikesan semua. Habis tu jika aku sekarang warisnya yang mahu ambil tahu mana bil lain; selain 3 geran yang aku tebus tahun lalu teramatlah payahnya. Nampak sangat ada mainan dibelakang semua ini. Selepas bulan Mei tahun ini; aku berharap aku dapat tebus sebahagian lagi tanah arwah Apak. Masih ada lagi satu dua geran di tangan kami. Doa-doakkanlah aku berjaya menebusnya semula.

Atau ada cadangan sesiapa di sini yang kenal & arif bab tanah ini...?

Khamis, 9 April 2009

Warisan (Singgahsana)

Kenapa pula aku harus menjadi suri rumah. Sedangkan wawasan aku berpencen mahu memulehkan harta pusaka arwah Apak. Jika kesampaian nanti aku mahu tebus kembali lima ekar tanah yang telah bertukar tangan. Aku tak pasti status tanah Air Hangat itu; kepada boleh jatuh ke tangan orang Endon. Apa hak si Hamidah orang Endon itu terhadap tanah arwah Apak.

Persoalan yang masih belum berjawab. Pejabat Tanah ini pun satu hal, usik sahaja bab geran, mahukan duit. Aku teringat tahun lalu, bila aku cuba tebus tiga geran, Pejaba Tanah Kampar, kasi amaran mulut tiga bulan sahaja aku punya waktu untuk mencari duit yang lebih dari RM5,000. Maka itu aku gantung dulu kes tanah Air Hangat itu. Aku terpaksa korek duit simpanan anak-anak ketika itu. Maka itu aku mahu pencen awal, aku mahu ada duit simpanan yang kukuh untuk tebus semua tanah arwah ayah.

Adik beradik yang lain entah kenapa, langsung tak mahu menolong, Aku yang bungsu yang terasa sayang amat akan tanah kampung. Abg sulungku asyik dengan keluarganya. Kak Nomie nampaknya tak boleh buat apa. Rumah pusaka yang miliknya pun dia tak mahu baiki. Arwah Abang Din lagilah bolah dipersoalkan. Yoep Zaini (anak Opah Bi, isteri ke tiga arwah Apak) ayah AC Mizal yang jadi jutawan kini senyap sepi. Bila dapat gelaran Dato' memang tidak lagi ingat saudara mara sebelah kami. Kenduri kawinkan anak pun aku tidak dijemput.

Tak ingat langsung Yoep Zaini bagaimana arwah Apak membesarkan dia. Keluarga mereka bagaikan saudara yang telah lupa segala. AC Mizal sekadar dapat dilihat di TV, Zareel, Boboi entah khabarnya bagaimana. Aku sebagai pangkat Pakcik mereka dia baradik ini langsung tak pernah mereka jenguk; masa AC Mizal jadi orang biasa memang ada jejak rumah di Jenaris ini; ikut Opah Bi bertandang ke sini. Sekarang ini balik kampung pun mereka telah lupa. Lupa jalanlah kot. Yoep Zaini jadi orang kaya di Muar. AC Mizal dapat bini muda yang kayaraya tentunya sibuk sentiasa. Nor, Syikin & Rusli anak Cik Peah isteri arwah Apak ke dua langsung memisahkan diri. Nor sesekali dapat dihubung, Syikin & Rusli tak tahu apa jadinya.

Berbalik bab tanah pusaka arwah Apak. Ianya tanah rezab Melayu, bagaimana boleh bertukar tangan. Apakah lantaran mainan orang di Pejabat Tanah Kampar. Apakah ianya dilelong tanpa pengetahuan Pewaris. Seharusnya arwah Opah Bi mesti tahu status tanah ini. Dia yang kami harapkan menjaga semua harta sepeninggalan arwah Apak. Dia yang tidak berganjak dari kampung halaman kami. Seharusnya semua surat notis perbagai mesti dia tahu. Jika benarlah ada notis lelongan kenapa tidak rasa sayang di hati Opah Bi akan tanah pusaka ini. Takkan aku mahu salahkan dia, dia sekadar emak tiri; lagi pun Opah Bi kekinian telah bersemadi. Bagaimana aku mahu merujuk semua ini.

Sekarang ini pun status tanah tapak kedai arwah Apak menjadi tanda tanya. Dari wasiat arwah Apak tanah tersebut adalah milik arwah Opah Bi. Nama asalnya memang nama arwah Emak. Katanya bertukar hak milik semasa mereka masih hidup. Persetujuan antara Apak & Emak. Arwah Apak telah meninggal sekitar 15 tahun. Sepanjang itulah tanah itu tak tahu apa statusnya; masih tak ambil kuasa; di mana bil cukai tanahnya. Aku kena redah Pejabat Tanah Kampar, jika tak selesai kena ke Pejabat Tanah di Ipoh. Jika tak selesai juga kena ke Taiping. Kena usahakan juga. Semua itu perlukan duit!. Huh!.

Rata-rata tanah arwah Apak telah mendapat geran sejak tahun 1920an. Sebahagiannya bercampur dengan geran besar, ada tertulis nama Tengku Abdullah. Geran besar yang dulunya dicetak di Taiping. Aku memang mendengar cerita yang keluarga sebelah arwah Apak ada darah keturunan Sultan Perak. Kebanyakan saudara mara sebelah arwah Apak keturunan Syed & Sharifah belaka. Jika memang tanah pusaka kepunyaan kerabat Sultan Perak, kenapa orang di Pejabat Tanah senang-senang berikan kepada orang Endon.

Itu yang aku terlampau nak tahu.

Suami si Hamidah itu berkahwin seorang cina muslim. Tapi muslim atas nama, aku terserempak dengan dia tempoh hari, dia cuma pakai seluar pendek. Tanah Air Hangat milik arwah Apak yang kini milik mereka telah ditanam kelapa sawit, berpagar & penuh anjing. Aku telah tandakan tanah Air Hangat ini di Wikimapia.

Aku terkilan amat Mat Saleh berjambang webmaster Wikimapia boleh senang-senang padamkan apa yang aku tanda di Wikimapia. Alasan tak rasional yang diberikan daripada dia bila aku persoalkan melalui e-mel. Sampaikan bilamana berbalahan dengan webmaster Wikimapia semua kerja penat aku menanda tempat di Wikimapia habis dipadamnya. Pertunjuk rumahku pun habis dipadamnya. Akaun aku digamnya. Dengki amat Mat Saleh berjambang ini. Rasa nak aku tarik jambangnya. Alasan mamat ini Don Esslemont nicknya; seorang pengguna Wikimapia hanya berhak tandakan rumahnya sendiri; itu pun ikut kepentingan mereka. Dia tahu ke kita orang Malaysia banyak rumah, ramai kalangan kita ada yang punya lebih seorang isteri, lebih seorang emak, emak sebenar & emak tiri. Tak baik tandakan nama jiran, pulak! budaya apa mereka ini. Sedangkan kita di kampung kenal semua orang, tahu semua jiran-jiran. Jika anda kalangan ahli di Wikimapia cuba sedarkan sikit mamat ini Don Esslemont. Dia kata tahu tiga bahasa English, French, Malay. Orang Scotland. Tahu bahasa sahaja tapi tak tahu budaya kita.

Sila klik ini & sekitarnya...

Tasik Azim di Desa Tualang aku akan cuba mengembalikan kenangan di kampung & akan menandakan semuanya di Wikimapia, sayangnya visi Wikimapia makin berubah; tak pasti mereka nak maklumat apa. Hanya kem askar atau balai polis sahaja yang mereka mahukan lokasinya. Nak ajak perang kot. Rumah individu makin dipadamnya.


.....
pengailsejati | Posted on 10.4.2009 at 7:33 AM
Semoga abg idan berjaya mendapatkan semula hak abg idan....Lawan jangan tak lawan.Biar putih tulang,jangan putih mata....
Memang Benar
iDAN | Posted on 10.4.2009 at 8:39 AM
Memang ada benarnya, akta tanah telah digubal oleh pemimpin lalu. Maka dalam tempuh 15 tahun senang-senang tanah rezab Melayu seluas lebih kurang 5 ekar; dikenakan cukai termasuk denda lewat bayar sekitar RM5,000; mereka lelong tanpa pengetahuan semua pewaris. Apakah wajar dengan hanya RM5,000 boleh kita hilang hak tanah seluas itu?. Kemudian beri pula pada pendatang; Apa semua ini?. Apakah orang Pejabat Tanah mahu gadai negara sendiri.
warisan
anonymous | Posted on 10.4.2009 at 9:32 AM
..kekadang kita tersepit dengan perubahan yang dibuat olih para pemimpin sekarang. Tak bayar cukai tanah kita kena lelong. Orang luar boleh dapat tanah dengan mudah kita anak tempatan dah nak pencen pun hanya ada sebuah rumah 20 x 65 je, dema ada tanah berekar-ekar, yang kaya bertambah kaya.....
Rezab Melayu
iDAN | Posted on 10.4.2009 at 9:56 AM
Bangsa kita yang boleh menentukan bangsa sendiri. Cuba Klik Wikimapia, semua keliling kampung sy digadaikan untuk orang luar. Siapa punya semua ladang & estet itu?. Orang kampung tersepit. Kebanyakan orang kampung itu tak bayar cukai tanah. Salah satu sebabnya gerannya rezab Melayu itu besarlah amat. Tidah dipecah lotnya; dulu arwah Apak Mat Sesh rajin guna duit dia dulu; dia ada duit lebih bantu org kampung; kemudian baru kutip dari rumah ke rumah. Sekarang tak pasti siapa buat semua itu. Itu yang buat tanah itu mudah kena lelong. Kerajaan seharusnya berfikir ke arah memelihara warisan atau pusaka rezab Melayu. Bukan merampasnya. 20 x 65 sini sekarang bernilai sekitar RM170,000 kena ambik hutang sampai 30 tahun. Itu nasib org kita nak duduk di kota. Sebab itu sy sayang sangat tanah pusaka arwah Apak itu.
Ikan temakang paya .
anonymous | Posted on 10.4.2009 at 10:58 AM
.asalamuailaikum, 1. Ketika masing-masing sibuk mengejar apa yang dihajati ,jangan lupa jugak supaya apa yang kita ada (kendong ) supaya tidak keciciran (terlepas pandang ) dan terabai samada sengaja atau tidak sengaja . Jugak jangan cuai supaya apa yang kita kendong (ada) tidak disamun dan dirampas oleh mereka -mereka ini. Sungguh sayang andai tanah2 dirampas dan terlepas pada orang luar. 2. Pilihan yang baik dan keputusan yang betul mesti didahulukan. 3. Pepatah cina lebih kurang, jika anda mempunyai tanah(land) anda mempunyai harapan yang agak baik sebaliknya tentu sikit sukar.
Memang
iDAN | Posted on 10.4.2009 at 11:24 PM
Memang kita ini manusia leka, lebih mahukan dunia kota, sanggup perabis duit ratusan RM nakkan rumah tak sebesar mana. Beli kereta mewah, nikah banyak-banyak. Macam macam gila lagi kita tabur duit ... Sedar-sedar tanah pusaka di kampung tergadai ke tangan orang. Sy teringat ceritera Tok Perak di KK bolehkan saudara mara sendiri sukat tanah depan mata empunya hak milik. Kononnya dia dapat kuasa dari Kanun Akta Tanah pindaan terkini. Kanun ke Lanun... macam sama saja bunyinya. Harap-harap ramai yang baca kes tanah terlelong ini. Jika kita baca di internet. Banyak tanah rezab Melayu jatuh ke tangan orang luar & kekinian kerajaan negeri gantikan kepada pewaris tanah yang lain. Entah hulu mana dikasinya.