Translate

Asal kejadian jurnal@blog ini...

Asal kejadian isipati jurnal@blog ini adalah dari http://idanradzi.easyjournal.com tetapi nak jadi ceritera server sana asyik terhalang untuk diakses. Kini 2012 telah padam server Easyjournal ini.

Aku hanya sempat memindahkan sedikit sahaja data ke situs cermin ini. Alahai sedih amat.

Situs ini lebih kepada keterbukaan dalam soal Politik, usah dilabelkan situs haluan kiri atau pro parti mana pun. Pemilik asalnya adalah seorang Penyair nan lebih suka mendalami jiwa rakyat marhaen.

Bantu

Jumaat, 16 Jun 2000

Roh ( Agama )


Allah Yang Maha Suci dengan sengaja menciptakan ruh yang menjadi sumber kehidupan seluruh makhluk-Nya dari dunia hingga akhirat. Dan pada hakikatnya seluruh ciptaan-Nya tersebut “Hidup” karena tidaklah Ia menciptakan suatu makhluk melainkan padanya ada ruh yang meliputinya. Termasuk langit dan bumi beserta isi antara keduanya pun punya ruh. Allah Yang Hidup adalah Dzat pemberi hidup dan kehidupan pada seluruh makhluk bangsa ruhaniah yang diwujudkan pada alam semesta. Tidak ada yang hidup melainkan dengan sumber kehidupan, yaitu ruh! Adapun ruh sendiri berasal daripada-Nya, dan menjadi nur (hidup) makhluk. Tetapi bagaimanakah sesungguhnya sifat ruh itu?

Ruh adalah sesuatu yang lembut dan halus, meliputi seluruh keadaan makhluk dan tidaklah ia bertempat pada suatu tempat yang sifatnya lokal dan mikro. Apabila ruh meliputi pada sesuatu yang mati, maka hiduplah sesuatu itu. Ruh tidak dapat diukur besar kecilnya dengan suatu wujud jasmaniah. Ruh tidak berjenis sebagaimana jenis jasmani manusia dan makhluk lainnya. Dan apabila ruh mensifati serta meliputi hati manusia, maka memancarlah “himmah” dan kestabilan serta kekuasaan dalam gerak langkah hidupnya. Dan bilamana menyelusup menyelimuti nafsu (jiwa) serta mendominasinya, tercerminlah kemauan dan semangat hidup dalam menata kehidupannya. Iika ruh menguasai akal pikiran maka akal pikiran akan menjurus kesempurnaan di dalam pandangan dan dapat menentukan suatu sikap atas dasar pertimbangan yang matang bagi perjalanan hidupnya. Begitulah adanya, jika ruh singgah di telinga maka mendengarlah ia, manakala ruh berkelebat melalui mata maka memandanglah ia, dan ketika ruh bertamasya pada mulut maka berhamburanlah kata-kata yang punya mulut, pun bila ruh menjalar pada tangan maka bergeraklah ia meraba dan mengusap, juga apabila ruh mengalir pada kaki maka dapatlah melangkah tegap ataupun gontai. Begitu pula bila ruh meliputi dan menguasai sel–sel yang bergerak ke seluruh peredaran darah maka tampaklah gerak hidup jasmani.

Ruh adalah golongan makhluk Allahur Rabbul ‘ alamin yang dikekalkan kehidupannya. Adapun hidup serta kehidupan makhluk yang diliputi ruh selalu tumbuh dan berkembang. Allah Yang Maha Kaya menamai kehidupan langit dan bumi beserta isi keduanya dengan isyarat “Nur” (cahaya atau kehidupan), sebagaimana firman-Nya :


Allahu nuurus samaawaati wal ardhi …
“Allah (pemberi) cahaya (hidup) langit dan bumi ….” QS. 24 An Nuur : Ayat 35.

Innallah khalaqa ruuhan nabiyyi shalallahu ‘alaihi wasalam min dzaatihi wakhuliqal ‘aalamu biasrihi min nuuri muhammadin shalallahu ‘ alaihi wasallam. (Al – HADIS )
“Sesungguhnya Allah menciptakan ruh Nabi saw, daripada Dzat-Nya lalu diciptakan alam sekaliannya dengan rahasia-Nya dari pada Nur Muhammad saw.”

Ruh, termasuk makhluk ciptaan-Nya yang gaib dan hidup meliputi dimensi alam jasmaniah. Dan ruh memiliki sifat yang berlawanan dengan jasmani. Ruh adalah Nurullah! Tapi ruh sebagai Nurullah bukan berarti sebagaimana cahaya yang memancar dari matahari atau lampu. Nur dalam pengertian ayat dan Hadis tersebut di atas bermakna Hidup! Yakni suatu makhluk yang hidup dihidupkan Allah Yang Maha Hidup dengan ruh ciptaan-Nya! Allahul Hayyi jualah yang menghidupkannya dengan memberikan ruh ciptaan-Nya.

Kalimat “Nur” di dalam firman Allahul ‘Azhim sangat banyak, bahkan lebih dari tiga puluh (30) ayat yang menyebut tentang “Nur” sekaligus meliputi atau menjadi simbol berbagai hal seperti Muhammad Rasul Allah saw., Al Qur’aan, Agama Islam, Malaikat, Ilmu serta Hidayah (petunjuk). Istilah “Hidup” yang meliputi kehidupan seluruh makhluk juga dirumuskan dalam bahasa wahyu dengan istilah “Nur”. Apabila ruh diibaratkan nur yang terang benderang maka jasmani diibaratkan suatu tempat yang gelap gulita semisal ruangan. Padahal tidaklah akan tampak terang suatu cahaya bila ia tidak bertempat pada yang gelap gulita. Begitu pula keadaan gelap pekatnya jasmani dikatakan gelap gulita bila tidak ada sesuatu yang meneranginya. Demikianlah pengertian “Ruh” sebagai “Nur” dalam istilah wahyu-Nya.

Sabtu, 3 Jun 2000

Acar timun mentah (Harum Aroma)


Makyong@myresipi.com
acar timun sempoii

Bahan-bahan ( 4 orang )

2 batang timun

1/4 bawang besar

3 sudu besar cuka makan

garam dan gula secukup rasa

air kapur

Cara-cara

1. Kupas kulit timun dan potong nipis-nipis. Rendam dalam air kapur.

2. Mayang bawang besar

3. Sejatkan timun. Masukkan semua bahan-bahan di atas. Gaul sehingga rata

4. Biarkan selama 5 minit atau lebih sebelum dimakan.

Jumaat, 2 Jun 2000

Sagu bronok (Harum Aroma)


ciku_hafi@myresipi.com
masakan terenganu dibuat dlm 30 minit...resepi turun temurun...


Bahan-bahan ( 3/4 org )

1 cawan sagu biji

1 cawan gula (suka manis tambah gula)

1/2 biji kelapa parut(ambil putih sahaja)

sedikit garam(gaul bersama garam)

perwarna merah@sirap

daun pandan

3 cawan air

Cara-cara

1. Sagu biji dibersihkan,jirus dgn sedikit air & toskan

2. Masakan gula bersama daun pandan sehingga mendidih, setelah mendidih buang daun pandan...

3. Masukkan sagu biji yg dibersihkan td & perwarna merah, kacau hingga sagu tadi kembang

4. Bila sagu kembang, angkat dan masukan ke dalam loyang, sejukkan...

5. Setelah sejuk, potong & gaulkan bersama kelapa parut yg telah digaul bersama garam.. bolehlah dihidangkan ...

Khamis, 1 Jun 2000

Daging Merah Ala Thai (Harum Aroma)


jeezy@myresipi.com

Resepi ni saya mintak kat tokey restoran. Nasib baik laa dia tak kedekut ilmu..

Bahan-bahan ( 4 orang )

1/2 kg daging lembu (direbus sampai empuk)

2 ulas bawang putih diketuk

1 labu bawang besar dipotong bulat

1 sudu besar cili giling

Sedikit sos tiram

Sedikit sos ikan (thailand mari)

Sedikit sos tomato

Sedikit minyak untuk menumis

Garam dan gula secukup rasa

Daun ketumbar/daun sup/daun bawang untuk hiasan (mana2 pun boleh)

Cara-cara

1. Daging yang dah siap direbus tu potong nipis2 ya.

2. Panaskan minyak sikit, goreng daging dulu sampai kuning2 sikit, ketepikan.

3. Tumis bawang putih sampai naik bau, masukkan cili giling.

4. Goreng2 sikit agak2 garing tu bolehlah masukkan sos tiram, sos ikan dan sos tomato.

5. Masukkan daging tadi dan bawang besar yg dihiris kacau2 dan rasa garam dan gula.

6. Kalau nak kuah lebih bubuh air sikit dan tambah sos tomato.

7. Dah masak bolehlah diangkat dan hidangkan. Taburlah daun ketumbar yg dihiris tadi biar lawa sikit.


Komen (2)

11-01-2009, quinnie komen :

sedap ni...saya kalau nak makan daging merah ni selalu kena beli kat kedai..lepas ni boleh cuba buat sendiri pulak....

12-01-2009, lydia_myvi komen :

hi jeezy..wah nmpk sedap la u punya daging merah ala thai..i dah byk kali try resepi nie..tp my mum punya version la..dia mmg suka masak ala thai nie..jeezy, version saya saya blend kan cili merah + cili padi..x pakai cili giling..lg kick..n then tumis sekali daun selasih/basil..mau x terangkat..x lupa juga letak serai yg telah dititik..