Translate

Asal kejadian jurnal@blog ini...

Asal kejadian isipati jurnal@blog ini adalah dari http://idanradzi.easyjournal.com tetapi nak jadi ceritera server sana asyik terhalang untuk diakses. Kini 2012 telah padam server Easyjournal ini.

Aku hanya sempat memindahkan sedikit sahaja data ke situs cermin ini. Alahai sedih amat.

Situs ini lebih kepada keterbukaan dalam soal Politik, usah dilabelkan situs haluan kiri atau pro parti mana pun. Pemilik asalnya adalah seorang Penyair nan lebih suka mendalami jiwa rakyat marhaen.

Bantu

Jumaat, 28 Oktober 2011

Pilih Gantung Diri Daripada di Penjara

Pelaku Membacok Keponakan
indosiar.com, Pacitan - (Kamis, 27.10.2011) Diduga karena takut menanggung resiko hukum yang harus dijalaninya seorang pria di Pacitan, Jawa Timur memilih gantung diri. Sebelumnya pelaku membacok keponakannya karena persoalan harta warisan. Sang keponakan sendiri dilaporkan selamat, walaupun menderita luka-luka.

Jasad pelaku gantung diri bernama Wagiyo ini langsung diturunkan warga Desa Wonosidi, Kecamatan Tulakan, tempat pelaku tinggal. Wagiyo yang berusia 60 tahun itu ditemukan gantung diri di pohon cengkeh di belakang rumahnya.

Sebelumnya, Wagiyo sempat dicari polisi, pihak keluarga, dan warga desa, karena kabur usai membacok Boniran yang tak lain adalah keponakan Wagiyo.

Peristiwa ini berawal saat Boniran menanyakan sebidang tanah warisan yang pernah dijanjikan oleh neneknya, kepada keluarga Wagiyo. Rupanya pembicaraan itu sampai ke telinga Wagiyo dan membuatnya naik pitam. Ia mendatangi Boniran yang saat itu tengah menonton televisi, dan langsung menganiaya sang keponakan menggunakan pisau dapur.

Akibat penganiayaan itu, Boniran terluka cukup parah pada tulang selangka sebelah kiri, sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Meski polisi memastikan tewasnya Wagiyo murni bunuh diri, bermotifkan panik dan takut menanggung risiko hukum, polisi tetap menyelidiki kasus ini untuk mengetahui hal yang sebenarnya. Karena itu polisi mengamankan seutas tali plastik untuk gantung diri dan sebilah pisau yang digunakan Wagiyo menganiaya Boniran. (Bambang Tjuk Winarno/Sup)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan