Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang
berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau
Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja
Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para
penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat
gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau
terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau
Batanta.
Jika anda punya keinginan mengunjungi tempat terindah dan paling
berkesan sepanjang hidup ! Kepulauan Raja Ampat, Kabupaten Raja Ampat,
Provinsi Papua, Indonesia adalah salah satunya yang harus anda kunjungi.
Raja Ampat adalah tempat Fantastis yang disiapkan untuk anda yang
menginginkan pengalaman Fantastis lengkap dengan wisata Alam, Selam,
Satwa Langka, Kuliner, Seni Budaya, Seni Kerajinan dan Desa wisata.
Asal mula nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari
seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya
menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing
menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool
Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang
wanita, dan sebuah batu.
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh
masyarakat bangsawan dan menerapkan sistem adat Maluku. Dalam sistem
ini, masyarakat sekumpulan manusia. Tiap desa dipimpin oleh seorang
raja. Semenjak berdirinya lima kesultanan muslim di Maluku, Raja Ampat
menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore
takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bahagian klaim
Hindia-Belanda.
Raja Ampat sangat kaya dengan Keanekaragaman hayati bawah laut. Terdapat
603 jenis Terumbu Karang keras (jumlah ini merupakan 75% dari jumlah
Terumbu karang yang ada di dunia), memiliki kekayaan 1397 jenis ikan
(ibukota untuk ikan di dunia). Selain ikan, di perairan laut di
kepulauan Raja Ampat terdapat pula 60 jenis udang karang, 699 jenis
haiwan lunak (jenis moluska) yang terdiri atas 530 siput-siputan
(Gastropoda), 159 kerangkerangan (bivalva), 2 Scaphopoda, 5 cumi-cumian
(Cephalopoda), dan 3 Chiton. Kekayaan hayati bawah laut seperti inilah
yang sangat diminati para Scuba Diving di dunia.
Sebagai Surga untuk Satwa Langka, Kepulauan Raja Ampat juga memiliki
beragam habitat Satwa Liar yang di lindungi dalam wilayah 4 Cagar Alam
di Kabupaten Raja Ampat. Terdapat Burung Langka seperti burung kakatua
putih jambul kuning (Cacatua galerita), raja udang hutan (Halcyon
macleayii), julang irian (Aceros plicatus), kakatua raja (Probosciger
aterrimus), bayan (Eclectus roratus), nuri merah kepala hitam (Lorius
lory), mambruk viktoria (Goura victoria), kasuari, cendrawasih
(Paradisaea sp.), dan maleo (Magrocephalus maleo).
Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan
waktu dan biaya cukup besar. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan
dari Jakarta ke Sorong via Menado selama 6 jam penerbangan. Dari Sorong
–kota yang cukup besar dan fasilitas lumayan lengkap- untuk menjelajahi
Raja Ampat pilihannya ada dua, ikut tur dengan perahu pinisi atau
tinggal di resor Papua Diving. Sekalipun kebanyakan wisatawan yang
datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam, sebenarnya lokasi
ini menarik juga bagi pelancong bukan penyelam karena juga memiliki
pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah, gugusan pulau-pulau
karst nan mempesona dan flora-fauna unik endemik seperti cendrawasih
merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan
nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek.
Untuk menjaga kelestarian bawah laut Kepulauan Raja Ampat, usaha-usaha
konservasi sangat diperlukan di daerah ini. Ada dua lembaga
internasional yang konsen terhadap kelestarian sumber daya alam Raja
Ampat, yaitu CI (Conservation International) dan TNC (The Nature
Conservancy). Pemerintah sendiri telah menetapkan laut sekitar Waigeo
Selatan, yang meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam, Mansuar, kelompok
Yeben dan kelompok Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka Margasatwa
Laut. Menurut SK Menhut No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini mencapai
60.000 hektare.
Cantiknya potongan paradise yang di berikan oleh Allah SWT kepada Indonesia.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan