Buat Kekasih Di Bulan Februari
~sempena Hari Memperingati Kekasih~
Kekasih
Aku tak pandai berbicara romantis
dihadapanmu aku menjadi kaku
tak terluah baris-baris cinta
walau di hati meronta
ingin kau mengetahuinya
cintaku padamu bukannya mainan
tetapi sesuatu yang tulus
tak ternilai dengan harga!
Lalu di suatu hari
di bulan Februari
kukarangi sebuah puisi untukmu
coretan merah jambu ini
sebagai pengganti bicaraku
yang tak terluahkan selama ini
Kekasih
kau begitu penting dalam hidupku
aku memerlukanmu lebih dari yang kau sangkakan
aku merinduimu lebih dari pungguk rindukan bulan
aku mendambakanmu lebih dari
sang puteri mendambakan putera rajanya
dan aku mencintaimu
lebih dari kau menyintai diriku...
Kekasih
kalungi puisi ini dalam tangkai hatimu
agar setiap saat dapat kau merasakan
getaran cintaku yang semakin kuat
moga kau mengerti
hidup ini tak selalunya indah
tapi keindahan dapat kurasakan
setiap kali memandang wajahmu
membiaskan cinta
yang tulus dan suci........
Sesungguhnya, kasihku...
aku ingin tua bersamamu
Nukilan:
Anna Abadi
14 Februari 2004
~sempena Hari Memperingati Kekasih~
Kekasih
Aku tak pandai berbicara romantis
dihadapanmu aku menjadi kaku
tak terluah baris-baris cinta
walau di hati meronta
ingin kau mengetahuinya
cintaku padamu bukannya mainan
tetapi sesuatu yang tulus
tak ternilai dengan harga!
Lalu di suatu hari
di bulan Februari
kukarangi sebuah puisi untukmu
coretan merah jambu ini
sebagai pengganti bicaraku
yang tak terluahkan selama ini
Kekasih
kau begitu penting dalam hidupku
aku memerlukanmu lebih dari yang kau sangkakan
aku merinduimu lebih dari pungguk rindukan bulan
aku mendambakanmu lebih dari
sang puteri mendambakan putera rajanya
dan aku mencintaimu
lebih dari kau menyintai diriku...
Kekasih
kalungi puisi ini dalam tangkai hatimu
agar setiap saat dapat kau merasakan
getaran cintaku yang semakin kuat
moga kau mengerti
hidup ini tak selalunya indah
tapi keindahan dapat kurasakan
setiap kali memandang wajahmu
membiaskan cinta
yang tulus dan suci........
Sesungguhnya, kasihku...
aku ingin tua bersamamu
Nukilan:
Anna Abadi
14 Februari 2004